Rabu, 11 Maret 2015

cerpen-kebahagiaan di balik tangisan



KEBAHAGIAAN DIBALIK TANGISAN
Di pagi yg cerah saat ana mau berangkat sekolah tiba-tiba HPnya bordering, ana segera mengambil HP tersebut ternyata dengan tidak disangka itu adalah message dari rozy . Rozy adalah orang yg sangat ana sayangi , merekapun juga sudah saling mengenal antara satu sama lain. Pesan itu di buka oleh ana
    Rozy : assalamualaikum ana, habibiku
     Ana : waalaikumsalam mas ( dengan wajah gembira )
   Rozy:  bagaimana kabar kamu ana ?
   Ana : Alhamdulillah saya baik-baik saja , bagaimana dengan kabar kamu mas?
   Rozy: Alhamdulillah saya juga baik dek.
   Ana: Kamana aja kamu dari kemaren mas kok lama gak pernah ada kabar?
   Rozy: maaf dek ana aku dari kemaren-kemaren masih di pondok makanya aku jarang ngasih kabar     sama kamu
   Ana : ooooo….hhhh saya kira kemana ?

Setelah berapa lama ana dan rozy inbox-an akhirnya mereka mereka mengakhiri inbox-annya dan  ana segera berangkat ke sekolah. Tapi terkadang dalam hari-harinya ana merasa sedih, kesepian, dan selalu merasa sedih di tinggal oleh rozy.
Berapa tahun lamanya rozy da nana tak ada kabar , ketika ana lagi pelajaran dikelas tiba-tiba ada pesan ada pesan di hp ana , anapun segera membukanya ana sangat senang dan bahagia karena sms itu dari rozy orang yg sangat ana sayangi . rozy pulang dari pondoknya tanpa sepengetauan ana , ana bertanya
  Ana : mas rozy, kapan kamu pulang , dan kenapa kamu pulang???
 Rozy: aku memang lagi liburan pondok an
  Ana: emmm…… ( sambil tersenyum )
  Rozy:  bagaimana kalau kita ketemu an??
  ana: ada apa mas?, kok tumben kamu ngajak ketemuan??
  rozy:  aku pengen ngenalin kamu ama orang tua ku
  Akhirnya ana bertemu dengan keluarga rozy dan sama pihak keluarganya senang dengan hubungan mereka. Ana merasa kesepian karna rozy dipondok setelah ana fikir-fikir ana memutuskan untuk tinggal di pesantren karna dia dari dulu pengen mondok , ana segera ngomong pada orng tuanya kalaudia pengen tinggal di pesantren adalah tempat yg cocok bagi ana untuk merubah menjadi muslim yg lebuh baik.
Orang tua ana tidak langsung menyetujui keputusan ana tersebut karna orang utanya tak mau jauh dengan anaknya. Tapi setelah mereka fikir-fikir akhirnya keinginan ana untuk mondokpun dikabulkan. Ana sangat senang mendengar semua itu . ketika ana mau berangkat ke pondok ana masih menyempatkan waktunya untuk pergi berpamitan pada keluarga rozy setelah itu keesokan harinya ana langsung berangkat ke pondok yg lumayan jauh dari kampong halamannya ( P.P Sunan Drajat  lamongan).
Setelah berapa tahun lamanya ana tinggal di pesantren ana merasa senang dan nyaman , hidup dalam lingkup pesantren bias bertemu banyak teman baru. Ana berusaha untuk bias bersosialisasi dengan teman-teman barunya.
Di pondok ana sering sakit-sakitan hingga akhirnya ana pengen pulang karna kangen sama keluarganya dan orang-orang yg ia sayangi.
Hamper 2 tahun lamanya ana berada di pondok , ketika ana mau mengikuti kegiatan tiba-tiba saudara sepupu ana yg tak lain adalah fitri memanggil ana , seperti sesuatu yg sangat penting yg ingin ia sampaikan. Ana kaget dan penasaran sebenarnya , ada apa kok tumben mbag kok sampek menemui ku ke kamar. Ana dan mbagnya segera menuju kamar  fitri dan ternyata ada telfon dari kakaknya ana langsung mengangkatnya
  Ana: assalamualaikum ?
  kakak: waalaikumsalam ana
  Ana: ada apa kak kok tumben , nelfon saat kegiatan ???
 Kakak : gak da apa-apa kok ! kakak cuman mau Tanya , mau kamu mau di jodohin , kamu mau apa gak ana?
  Ana : alah kak gak usa bercanda. Ana anggap semua itu hanyalah bercanda dan tak pernah ada sedikitpun dalam fikiran ana untuk hal itu. Berapahari kemudian orang  tua ana menemui ana ke pondok , untuk menanyakan hal itu pad ana setelah bertemu dengan ana , orang  tua ana langsung bertanya pada ana “ apakah kamu menuruti kemauan kita “? Kita seperti yg kita katakana kakak mu , ana langsung kaget mendengar semua itu. Ana tercengang dan tak berkataka sepatah katapun , keitka orang tua ana sudah pulng ana langsung kembali ke kamar anakefikiran sama kta-kata orang tuanya, ana selalu melamun sampai akhirnya na sakit , setelah ana fikir ana sudah bias menerima perjodohan itu , menurut ana mungkin itu yg terbaik untuk ana . ana pulang kerumah dan sesampai di rumah ia beristrirahat dan tiba-tibaada telfon dari rozy , rozy bertanya pada ana
  Rozy: bagaimana ana hubungan kita selanjutnya?
Ana bingung apa yg harus ia jawab , tapi dengan terpaksa ia jawab sambil meneteskan air mata
Ana: maaf mas aku nggak bias nerusin lagi hubungan kita , dan mulain sekarang kita sudah hak masing-masing , karena orang tua ku sudah mengikatku dengan oarng lain . rozy tercengang mendengar  perkataan ana sambil meneteskan air mata tapi rozy bias menerima karna yg terpenting  menurutnya melihat orng yg ia sayangi bahagia  termasuk kebahagiaan ana.
                Beberapa hari kemudian haridemi haripun ana lewati , ana sudah bisa melupakan rozy dan menerima kehidupan barunya dengan orang pilihan orang tuanya yaitu aldy ana bahagia dengan aldy, karena hari-harinya selalu di temani aldy. Meski jarak mereka jauh tapi mereka bias mempertahankan hubungan mereka
                Kebahagiaan selalu menyelimuti ana meski dulunya ana berfikir yg aneh , tapi sekarang menurut ana aldy adalah orang yg tepat untuknya , karna aldy sangat baik dan menyayangi ana apa adanya dan sampai akhirnya ana sangat bahagia bersama semua yg ia jalani bersama aldy. Anapun berkata “ kesedihan , perpisahan yg tak di sengaja menjadi kebahagiaan yg sulit di lupakan , meski tetesan air mata terus mengalir, tapi pada akhirnya kebahagiaan kan selalu bersama kita “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar