Dongeng Kenapa Air Laut Asin Berikut ini Dongeng
Asal Usul Air Laut Asin
Dongeng
Kenapa Air Laut Asin, Berikut ini Dongeng Asal Usul Air Laut Asin, disebuah perkampunagan nun jauh
disana hiduplah sepasang kakak beradik kembar, meskipun kembar mereka mempunyai
watak yang berbeda satu sama lain, Sang adik memiliki watak yang sabar dan
belas asih kepada sesama, kebalikan nya sang kakak ceroboh dan angkuh, mereka
sama-sama miskin pekerjaan keduanya hanyalah seorang nelayan, jika pagi mereka
mencari makan, sore harinya dihabiskan buat santap malam sekeluarga terkadang
keduanya tidak makan sama sekali ketika hasil tangkapan ikannya lagi sepi. Sang
adik yang baik hati bernama latando sedangkan istrinya bernama seruni,
sedangkan sang kakak yang congkak bernama latanday sang istri bernama Jelita,
keduanya tinggal dalam satu pekarangan namun rumah yang berbeda.
Suatu
hari Latando dengan Latanday mengeluh karena hasil tangkapan ikan sore itu
tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka pulang kerumah dengan tangan hampa,
setibanya dirumah latanday marah-marah kepada istri nya karena hanya
menghidangkan nasi saja tanpa lauk sedikitpun, sementara Latando menerima
hidangan yang disiapkan oleh isteri nya dengan senang hati meskipun hanya nasi
dan lauk pauk seadanya.
"Alhamdulillah bu, sekarang kita masih bisa
makan, nikmati saja pemberian Tuhan ini dengan penuh rasa syukur” latando
mencoba mengingatkan istri nya.
“Iya pak, ibu mengerti seharian ini bapak ke laut
susah payah mencari ikan, ibu tidak marah kok meskipun tidak ada hasil, yang
penting bapak pulang dengan selamat”. Kata sang istri sambil menghidangkan
makanan, ketika mereka tengah asyik mengobrol terdengar suara gaduh dari
sebelah rumahnya, sura itu berasal dari rumahnya latanday
“Keluar kamu
pengemis malas, bisa nya cuma meminta-minta saja,kamu tahu cari makanan itu
sulit, pergi saja, sebelum aku usir degan kasar” Latanday terlihat agak kesal
dibuat nya, melihat hal itu latando agak sedikit iba pada kakek pengemis yang
berpakaian compang-camping itu.
“kakek, sini. makan
bersama kami disini”. Kemudian pengemis itu menghampiri latando, disuruhnya
pengemis itu masuk, dengan lahap nya makan, sampai-sampai jatah makan untuk dia
dan istri nya dihabiskan pula, melihat hal itu mereka hanya tersenyum, mereka
sudah saling mengingatkan jika ada makanan ataupun tidak, rezeki sudah ada yang
mengatur, hingga tidak perlu berkeluh kesah.
“kakek sudah
kenyang?” Tanya latando dengan senyum tersungging dibibirnya
“Sudah nak,
terimakasih bapak kenyang sekali, tapi… kakek minta maaf, saking laparnya
hingga tidak menyisakan barang sedikitpun” Kata kekek pengemis, kalau saja si
latanday yang di perlakukan seperti itu mungkin dia akan marah besar, lain hal
nya saat ini latando menerima dan pasrah meskipun dalam keadaan lapar.
“Kamu baik sekali
nak, sebagai balasan atas kebaikan mu. Terimalah ini pemberian kakek sebuah
lesung penumbuk garam, namun ini bukan lesung sembarangan nak, pergunakan alu
ini, kemudian tumbukklah, maka dari dalam lesung ini akan mengeluarkan garam
terus menerus sampai kamu mengetukkan alu ini ketanah tiga kali” kakek
memberikan lesung kecil itu pada latando, ia sangat gembira menerima pemberian
kakek itu, karena senang nya, sampai-sampai tidak menyadari kepergian
kakek-kakek tadi.
Latando menumbukkan
alu ke lesung itu tiga kali dengan ajaib keluarlah garam dari dalamnya kemudian
ketika mengetukkan nya ketanah lesung itu berhenti mengeluarkan garam, setiap
kali dia membutuhkan uang tinggal menjual garam-garam yang keluar dari lesung ajaib
itu, lama-kelamaan laando menjadi kaya raya berkat lesung pemberian kakek
pengemis, sehingga menimbulkan keirian dihati latanday, dia mengetahui perihal
lesung ajaib milik adik nya itu, kemudian dengan siasat licik nya dia berupaya
untuk merebutnya.
“hahahaha dasar
bodoh, tolol. Goblok, kena tipu dia, padahal aku bilang hanya pinjam saja” tawa
latanday penuh kegirangan, setelah meminjam lesung itu kemudian dia dan istri
nya pergi menyeberangi lautan, meninggalkan perkampungan, di
tengah-tengah lautan latanday tertawa terbahak-bahalk.
“hahahaha baik nya
kita coba keajaiban lesung ini, mana penumbuknya istriku. Sini”pinta latando
tidak sabar untuk menyaksikan keajaiban lesung tersebut
“ini suamiku” sang
istri menyerahkan penumbuk itu pada suaminya
“hahahahahaha… kita
kaya istriku, lihatlah ini, garam nya semakin banyak hahaha”
Latanday tidak
menyadari kalau semakin bertambah saja garam memenuhi perahunya, dia berusaha
menghentikan garam yang keluar dari dalam lesung itu, tidak akan mungkin ada
daratan untuk mengetukkan alu ini, lama kelamaan isi perahu latanday semakin
penuh, saking penuhnya tidak bisa ia keluarkan denga cepat, perahu pun
tenggelam karena kelebihan beban, bersama dengan itu latanday dengan
istrinyapun ikut tenggelam kedasar lautan, sementara lesung itu terus saja
mengeluarkan garam sampai mengubah air laut yang semulanya tawar menjadi asin.
Konon Lesung yang tenggelam kedasar laut itulah Yang Menyebabkan Air Laut
Asin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar